Judul di atas merupakan buku terbitan Gramedia, Jakarta, penerbit terbesar di negeri kita. Kalau mau cari, masih ada di perpustakaan-perpustakaan daerah. Bahkan ada di toko online yang kini banyak dipakai orang berbelanja.

Mungkin banyak di antara kalian yang belum pernah mendengar apa itu WordStar. Buku ini, membuat saya teringat akan kejadian di tahun 1990-an, hampir 30 tahun silam, sewaktu saya masih bersekolah di SMUDAMA, SMU 2 Malino, alias SMA Andalan Sulsel. Sebagian kalian jelas belum lahir. Tepatnya sih, sekitar tahun ‘98-‘99. Sudah mendekati milenium, sebenarnya. Tapi tetap aja kan masih 1990-an.

Ceritanya siang itu, jam terakhir, kami berada di ruang komputer untuk mengikuti pelajaran komputer yang dipandu Pak Nurdin, guru ekonomi akuntansi kami waktu itu. Tahu sendiri kan, bagaimana kalau anak-anak melihat barang baru? Apalagi yang berbau teknologi seperti itu. Nah, jelas excited banget.

Sama dengan kalian sekarang kalau melihat iphone keluaran terbaru, misalnya. Jujur, bagi saya saat itu, komputer itu barang baru. Saya yakin sebagian besar teman waktu itu yang memang dari daerah, juga baru melihat benda keren itu. Lha, kok saya tahu? Emangnya saya menanyai mereka, sudah pernah belum lihat ini benda? Ya, nggak sih. Soalnya nanti kalau saya nanya, terus mereka jawab ,“kamu na-nyeea, kamu bertanya-ta-nyeea…”, malah jadi kesal kan??

Alhamdulillah sebagai SMA unggulan kami dapat fasilitas laboratorium komputer. Jadi walau alumni anak gunung, kami ga gaptek-gaptek banget nantinya pas sudah turun gunung. Apalagi target keluar pulau, termasuk ke Jawa. Tapi, jangan bayangkan komputer jaman itu kayak sekarang yang monitornya tipis, built-in dengan CPU, tinggal colok USB drive untuk menyimpan data.

Waktu itu monitornya masih gede. Bagian belakangnya kayak TV jaman dulu, trus CPU-nya terpisah, dan di sana ada celah kecil memanjang untuk masukin disket. Nah, apa lagi tuh disket?? Untuk memperluas wawasan kalian yang belum tahu apa itu disket, silakan di-google yaa..cari di Wikipedia aja, jangan ketinggalan lihat gambarnya. Intinya disket itu untuk menyimpan data juga dengan kapasitas yang sangat terbatas.

Nah, untuk mengetik di komputer waktu itu pakai program namanya WordStar. Kala itu, buku-buku petunjuk Wordstar dari berbagai pengarang banyak dijual di toko-toko buku. Ya, termasuk buku yang menjadi judul artikel ini. Program ini background layarnya biru, trus banyak perintah-perintahnya, misalnya control itu lah, control ini lah, dan seterusnya. Pak Nurdin dengan sabar mengajarkan kami bagaimana menggunakan komputer untuk mengetik sebuah draf tulisan.

Namanya pelajaran praktek, kami dituntun oleh beliau untuk mengetikkan perintah-perintah yang ada dan langsung dikerjakan. Jadi step by step. Tiba waktunya mengetikkan suatu tulisan, jedanya cukup panjang, karena masing-masing bebas mau mengetikkan apa. Setelah itu, pekerjaan disimpan dan keluar dari aplikasi dengan menekan control+S lanjut control+X. Perintah ctrl+S sama saja artinya dengan perintah di Microsoft Office sekarang, yakni untuk menyimpan file. Namun, kalau sekarang ctrl+X digunakan untuk memotong sebuah kalimat di Microsoft office, pada waktu itu ctrl+X dipakai untuk “exit” dari aplikasi wordstar. Di tengah waktu mengetik, beberapa teman yang sudah pernah mengenal komputer coba mengutak-atik dan melakukan aktivitas lain. Teman-teman lain yang sudah selesai pekerjaannya juga akhirnya mengerubungi mereka-mereka yang dianggap sudah lebih “pro”. Ya, walau sebagian besar baru tahu komputer, ada juga beberapa orang yang lebih dulu mengenal benda ini. Jadinya terbentuklah kelompok-kelompok kecil dari yang tadinya masing-masing siswa menghadapi 1 komputer.

Pak Nurdin sih nampaknya maklum saja, namun ketika jam pelajaran sudah habis, beliau memberi komando dengan suaranya yang lantang. “Ya, selanjutnya control+S, control+X! Control+S, control+X!” Teman-teman, termasuk saya tidak bergeming dari kerumunan kelompok-kelompok kecil. Pak Nurdin yang tadinya berteriak memberi komando dari meja guru, kemudian berkeliling ruangan sambil berseru “control+S, control+X !” Diulang lagi, “Control+S, control+X !” Tapi teman-teman masih juga asyik dengan aktivitas masing-masing.

Beberapa saat kemudian, akhirnya suara pak Nurdin sudah tidak kedengaran lagi. Mungkin beliau lelah dengan kecuekan anak-anak yang lagi seru-serunya mengutak-atik komputer ini. Beberapa menit berselang, tiba-tiba semua kasak-kusuk, kelas riuh. Saya baru mengerti apa yang terjadi, ketika teman mulai ribut-ribut berseru, ”Eh, pak Nurdin mengunci pintu dari luar!”, ”Kita terkunci, oi!” Lalu, teman yang lain menarik-narik pintu berusaha membuka pintu dari dalam.

Kami akhirnya berusaha mencari jalan keluar. Ga mungkin dong di dalam kelas terus dan pasrah saja sampai waktu yang tidak dapat ditentukan. Walhasil, kami mengantri untuk loncat keluar jendela. Manjat dari dalam sih mudah, pakai bantuan meja, tapi pas mau loncat keluar, alamaak tinggi juga. Serasa jadi maling deh.

Sepertinya ada sih sinetron yang ada adegan loncat jendelanya. Sayang saya sekarang sudah ga pernah nonton sinetron. K-series aja ga pernah. Jadi ga tau adegan apa yang relate dengan yang kami lakukan saat itu.

Habis loncat jendela, pelan-pelan kami muter ke depan pintu untuk mengambil sepatu masing-masing. Dengar-dengar sih, waktu itu Pak Nurdin mengintip kami di suatu tempat sambil nyengir, cuman saya belum pernah klarifikasi juga ke beliau benar atau gak seperti itu. Entah apa beliau masih ingat juga insiden ini. Ya sudah, yang jelas itu adalah yang pertama dan terakhir saya loncat jendela. Ga tau ya, teman lain gimana. Kalau urusan mengunci siswa pintu dari luar, saya juga ga tau apakah itu yang pertama dan terakhir buat Pak Nurdin. Tanya aja langsung ke beliau. Hehehe.

Keterangan:
WordStar: sebuah aplikasi pengolah kata yang dipublikasikan oleh MicroPro International dan sempat mendominasi pasar pada era 1980an.
Milenium: masa atau jangka waktu seribu tahun.
Step by step: istilah bahasa Inggris yang berarti satu per satu.

Penulis : Yenni Yusuf
Editor : Faudzan Farhana
Ilustrasi : Uli’ Why, Yati Paturusi

One thought on “Mengolah Kata dengan WordStar”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!