Masih terasa segar dalam ingatan saya kala di SMUDAMA, matahari sore memoles dengan sempurna. Sapaannya tertata jelas dengan garis melingkar bersandar di Gunung Bawakaraeng.

Sang sahabat menguraikan kisah misteri Segitiga Bermuda dengan segenap rahasia dan misterinya. Entah mengapa rasa penasaran itu mencuat dan terpatri di dada. Setali tiga uang seakan konektivitas rasa itu terbaca dari wajahku atau memang jiwa persaudaraan kami yang terjalin apik. Sehingga di ujung penjelasannya, dia menghentikan runtun kisah akan Segitiga Bermuda tersebut.

“Untuk lebih tuntasnya baca buku ini,” ucapnya sembari menyodorkannya untuk mengkhatamkan isi dari buku karangan Muhammad Isa Dawud pada saya yang masih terpesona akan ulasan isi buku yang dia uraikan.

Dari sini, gairah saya untuk membaca semakin menggeliat, seakan menjadi cemeti pengobar jiwa. Setiap saat saya sempatkan untuk menyisihkan waktu walaupun sebentar di perpustakaan atau meminjam buku untuk saya konsumsi mengisi akhir pekan di asrama.

Benar adanya, semangat membaca itu jangan pernah kita padamkan. Nilai elegan dan pesona seseorang yang giat membaca akan terlihat berbeda dengan kita yang jarang mengkomsumsi buku. Pribadi yang gemar membaca akan dengan mudah menangkap sinyal dan mentransformasikan pengetahuan dalam kehidupannya. Sebab, dalam membaca, kita akan disajikan beragam menu yang terendus dalam batok kepala kita.

Eloknya hasil bacaan akan menjelma menjadi tumpukan pengetahuan yang akan mengkristal bila ia berbulir dalam benak kita semata. Maka sajikan ulang dalam tautan yang benar dan berfaedah dengan saling berbagi antar sesama. Sebab kualitas tidak akan pernah menafikan keadaan. Lambat atau cepat ia akan menjelma menjadi suatu bangunan utuh yang menjulang untuk menyongsong dalam bertingkah laku dalam hidupnya. Ia akan menyapa dalam garis tegas yang bernama karakter.

“Bacalah.” Itulah hal yang terlontar pertama kali kita mengenal dunia. Semua mampu diterjemahkan dengan baik kala kita mampu membaca apa yang tersuguhkan dalam realitas kita. Membaca bukan sekedar apa yang tertoreh dalam ruang formal. Tetapi membaca adalah menampung semua apa yang terpapar oleh mata kita.

Kemampuan seseorang akan teruji kemahirannya kala dia mampu merefleksikan hasil bacaannya dan mampu mentransformasikannya dalam bentuk yang lebih nyata. Pribadi yang senang membaca cepat bersua dengan alunan entitas kedewasaan dalam hidupnya. Mereka lahir dari berjuta rahim pengetahuan sehingga dengan mudah beradaptasi dan memecahkan persoalan dalam mengarungi kehidupannya. Dia akan menjelma menjadi alunan pembeda dengan pribadi yang lainya. Mereka yang sering berjibaku dengan lautan bacaan akan mengulas dunia dengan berbagai varian solusi dan inovasi.

Baca juga: Tatang Stinky, PDKT yang Tak Berujung

Penulis: Askarim
Editor: Irfani Sakinah
Ilustrasi: Ana Ainul ; Uli’ Why

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!