Jangan Nanti, Tapi Sekarang
Dalam meretas kehidupan kita dibekali dengan durasi waktu yang sama, 24 jam. Waktu berjalan dan terus perputar pada detik dan menit yang sama
Dalam meretas kehidupan kita dibekali dengan durasi waktu yang sama, 24 jam. Waktu berjalan dan terus perputar pada detik dan menit yang sama
Kualitas anak yang hebat dimulai dari sehatnya lingkungan yang ada, rumah menjadi sandaran kenyamanan bagi anak, dan sekolah menjadi taman belajar yang edukatif.
Pertemuan dengan wanita itu membuka kembali pintu hatiku yang telah lama terkunci dalam kesepian. Namun, dia memberi tahu bahwa dia akan segera pergi...
Labuhan kehidupan akan selalu mengalun di setiap proses yang ada. Semua akan bertarung dengan juntaian yang akan berkesudahan pada akhirnya.
Seberapa kuatkah kita dalam meretas kehidupan? Tak ada ukuran yang bisa menebak secara pasti kekuatan seseorang dalam menapaki suatu etape dalam kehidupannya.
Tumpukan pertanyaan di dalam benakku semakin memuncak setiap kali aku melewati rumah-rumah megah itu. Hingga suatu hari, aku bertemu dengan seorang lelaki yang kuharap dapat memberikan jawaban..
Akhir sebuah tujuan. Menutup kisah-kisah perjalanan. Surga hanya keinginan tak kesampaian. Dan bekal hanya cukup tuk neraka sebagai hunian.
Pagi yang indah di asrama SMUDAMA. Yan, siswa tahun ketiga, merenung tentang perubahan, prestasi, dan kebanggaannya. Bagaimana karakter dan pengembangan sekolah ini dapat menjadi lebih baik?
Banyak kisah yang memang tak sesuai harapan dan doa. Namun lagu ini menjadikan kecewa, sedih, dan perih itu mengalir bagai air
Meresapi batas kemampuan diri, menggugah kerendahan hati dan keadilan. Pribadi berilmu dan berakhlak, jembatan kebaikan dalam semesta.