Kebiasaan Kecil Berdampak BesarKebiasaan Kecil Berdampak Besar
Bagaimana memupuk kebiasaan kecil agar berdampak besar bagi diri seseorang?

Judul Buku : Atomic Habits: Tiny Changes, Remarkable Results
Penulis  : James Clear
Halaman : 285 hlm
Terbit : 2018
Penerbit : Penguin Random House
Resensi Bab : 1-5

Buku karya James Clear ini merupakan satu dari sekian banyak buku self-improvement yang beredar di dunia. Apa yang membedakan buku ini dengan buku-buku sejenis lainnya?
Pertama, buku ini ditulis dengan gaya bahasa yang cukup mudah diikuti oleh siapa saja. Penjelasannya diberikan dengan contoh-contoh sederhana yang sangat mudah diterapkan serta dalam nada persuasif tanpa berkesan menggurui.
Kedua, meski dikemas dengan ringan, substansi yang ingin disampaikan penulis sangat berisi. Tiap argumen disampaikan dengan dukungan penjelasan ilmiah yang mudah dicerna dan sangat realistis untuk dipraktikkan.
Hal ini tidak mengherankan, karena dalam pengantarnya penulis menunjukkan bahwa buku ini merupakan inti sari dari pengalaman yang dilakukannya sendiri.
Pengalaman ini kemudian dikembangkan secara terstruktur menggunakan aspek psikologi untuk menghasilkan metode yang tidak hanya bisa diaplikasikan namun juga secara ilmiah masuk akal.

Bab 1 & 2

Di bab 1 dan 2, penulis menerangkan manfaat dari memupuk kebiasaan kecil yang dapat berdampak besar. Kebiasaan dipahami sebagai sebuah rutinitas atau perilaku yang dilakukan berulang-ulang –hingga dapat dilakukan secara otomatis– oleh seseorang.
Karena dilakukan dalam jangka waktu yang relatif panjang, kebiasaan (baik maupun buruk) akan menghasilkan dampak yang berlipat ganda terhadap diri seseorang.
Source: Pinterest
Premis ini diterangkan dengan bantuan grafik yang memudahkan pembaca untuk memahaminya. Di bagian ini juga dijelaskan seperti apa bentuk progres dan mengenai lembah-potensi-tersembunyi (the plateau of latent potential) yang harus dilewati seseorang untuk membangun sebuah kebiasaan kecil berdampak besar.
Sebelum melewati lembah tersebut, seseorang belum dapat melihat dampak dari kebiasaannya dan cenderung berhenti sebelum berhasil memperoleh potensi sebenarnya dari apa yang sedang diupayakan.
Sehingga penulis menyarankan kepada pembaca yang sedang berupaya membentuk sebuah kebiasaan untuk mengubah cara pandangnya. Daripada fokus pada tujuan yang ingin dicapai, lebih baik fokus membangun sistem yang mengarah pada hasil tersebut.
Hal ini karena kesulitan dalam membangun kebiasaan biasanya bukan terletak pada individu, melainkan pada sistem. Ini lah yang membuat kebiasaan kecil dapat lebih efektif karena langsung memengaruhi sistem.
Kebiasaan secara timbal balik akan memengaruhi identitas seseorang. Seseorang yang mengupayakan sebuah kebiasaan yang lebih baik akan menjadi pribadi yang lebih baik, demikian juga sebaliknya.
Dalam membangun sebuah kebiasaan, penulis menyarankan kepada pembaca untuk lebih sadar terhadap identitas yang ingin dibangunnya. Mengenali identitas akan mempermudah seseorang dalam berperilaku. Karena tidak lagi mengejar perubahan perilaku, tapi langsung berperilaku seperti tipe orang yang ingin diasosiasikan dengan dirinya.
  • Contohnya seseorang yang ingin mengubah kebiasaan merokok. Jika seseorang masih mengejar perubahan perilaku, ketika ditawari rokok dia akan menjawab “maaf, saya mau berhenti merokok.” Namun, jika ia menjadikannya identitas, dia akan mejawab “maaf, saya tidak merokok.” Perbedaan jawabannya sangat kecil, namun efeknya terhadap identitas dan kebiasaan orang tersebut sangat lah besar. Orang yang pertama kemungkinan akan kembali ke kebiasaannya merokok saat ia sedang lengah atau dalam masalah, sementara orang kedua tidak akan kembali karena dia sudah mengubah identitasnya.
Membangun kebiasaan bukan tentang mengumpulkan tips dan trik supaya jadi lebih baik, tapi untuk membantu membentuk identitas yang ingin dicapai.

Bab 3-5

Selanjutnya, di bab 3-5 penulis mulai menjabarkan bagaimana cara memupuk kebiasaan kecil berdampak besar dalam empat langkah sederhana: cue, craving, response, dan reward.
Keempat langkah tersebut merupakan sebuah rangkaian proses yang dapat dibagi ke dalam 2 fase: fase permasalahan dan penyelesaian masalah. Membangun kebiasaan baik dapat dimulai dengan menanyakan ke diri sendiri:
  1. cue : bagaimana kebiasaan ini dapat disadari?
  2. craving : bagaimana membuatnya menarik?
  3. response : bagaimana membuatnya mudah?
  4. reward : bagaimana membuatnya memuaskan?

Bab 4

Bab 4 secara khusus membahas pertanyaan pertama “bagaimana kebiasaan ini dapat disadari?” Penulis memberikan sebuah scorecard yang dapat menuntun pembaca menilai kebiasaan yang dilakukannya selama ini, apakah baik, buruk, atau netral. Cara ini dapat melatih meningkatkan kesadaran diri sebagai langkah awal dari perubahan perilaku.

Bab 5

Dalam bab 5 penulis mendemonstrasikan lebih lanjut cara terbaik untuk memulai sebuah kebiasaan yakni dengan membuat rencana yang spesifik, mencakup waktu dan tempat pelaksanaannya. Lalu secara konsisten melanjutkan satu kegiatan dengan kegiatan selanjutnya secara berulang hingga akhirnya kebiasaan baru dapat dilakukan secara otomatis.
  • Misalnya: Saya akan bangun pagi jam 4.30 lalu membersihkan diri di kamar mandi, dilanjutkan dengan salat subuh dan mengaji 2 lembar hari ini. Kebiasaan muncul ditandai dengan tubuh yang akan otomatis terbangun pada waktu yang sudah dibiasakan, begitu juga dengan ritme metabolisme tubuh.
Lalu, apakah dengan terbentuknya kebiasaan atau rutinitas ini kemudian menjadikan hidup terasa monoton dan membosankan? Penulis berargumen sebaliknya. Justru dengan memiliki sebuah kebiasaan dan rutinitas, seseorang memiliki kebebasan lebih untuk menggunakan alokasi waktu, energi, dan sumber daya lain yang dimilikinya ke hal-hal yang lebih baik dan produktif.
Tanpa kebiasaan yang jelas, kebanyakan waktu, energi dan sumber daya akan dihabiskan untuk melakukan aktivitas/kegiatan yang sifatnya hanya sementara dan tidak berdampak.
Jika sudah memiliki pola kebiasaan teratur, maka seseorang jadi memiliki keleluasaan untuk mengevaluasi diri dan menentukan hal-hal lain yang dapat membawa dampak jangka panjang bagi dirinya.

Baca juga : Ia Yang Mengejar Kebahagiaan Semu

Penulis: Faudzan Farhana
Editor & Ilustrasi: Farahlynaa

One thought on “Memupuk Kebiasaan Kecil Berdampak Besar”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!