Ahmad Nakata WahidAhmad Nakata Wahid

Setiap tahunnya, SMA Negeri 5 Gowa memberikan penghargaan kepada siswa-siswinya yang telah menyelesaikan pendidikan selama 3 tahun. Penghargaan diberikan antara lain kepada siswa dengan perolehan nilai UAN/UAS dan rapor tertinggi. Namun ada yang berbeda sejak tahun 2013, alumni sekolah ini turut memberikan penghargaan Sakura Prize.

Penerima Sakura Prize ditentukan oleh guru dengan beberapa kriteria. Untuk tahun 2021, Ahmad Nakata Wahid menjadi penerima Sakura Prize ke-9. Penghargaan dari alumni sekolah yang dulu bernama SMA Negeri 2 Tinggimoncong itu berupa plakat dan uang tunai senilai jutaan rupiah.

Ahmad Nakata Wahid, atau yang akrab disapa Nakata ini lahir di Kota Saga, Jepang pada 27 Juli 2002. Hanya berselang sebulan setelah ia lahir, sang Ibu memboyongnya pulang ke tanah air. Nakata kemudian menghabiskan masa kecilnya di Makassar. Ia sempat mengenyam pendidikan di SMP-IT AR-RAHMAH Makassar sebelum akhirnya melanjutkan sekolahnya di SMA Negeri 5 Gowa.

Selama SMA, Nakata kerap mengikuti berbagai lomba, khususnya di bidang kimia. Ia juga sering memenangkan lomba di tingkat kabupaten maupun propinsi. Bahkan di tahun 2020, Nakata mewakili Sulawesi Selatan sebagai salah satu peserta Kompetisi Sains Nasional (KSN) untuk mata pelajaran kimia.

Saat siswa yang lain kesulitan memahami pelajaran kimia, Nakata justru menyukai bidang ini. Menurutnya pelajaran kimia begitu dekat dengan kehidupan manusia dan sekitarnya. “Banyak fakta menarik yang bisa saya dapatkan setelah mempelajarinya.” tuturnya.

Menang lomba bukanlah hal baru bagi Nakata. Ia pertama kali merasakan gelar juara saat duduk di bangku kelas 6 SD. Meski pernah mengikuti kompetisi nasional, rupanya lomba yang paling berkesan baginya justru saat ia meraih juara 3 bersama teman-temannya.

“Prestasi yang paling berkesan menurut saya adalah piala pertama yang saya berikan kepada Smudama saat kelas 1. Walaupun hanya juara 3 tetapi sangat berkesan bagi saya.” ucapnya saat dihubungi via WhatsApp.

Di mata guru dan teman sekolahnya, Nakata dikenal sebagai pribadi yang santun, bersahaja, ramah, tekun, dan berprestasi. Kegemilangannya ini pula yang membawa Nakata terpilih sebagai penerima Sakura Prize ke-9. Penghargaan ini sendiri diberikan secara resmi pada Minggu (14/06/2021) saat acara penamatan dan perpisahan siswa SMA Negeri 5 Gowa yang diadakan secara daring.

Punya sederet prestasi, rupanya Nakata menerapkan pola belajar tanpa bimbingan belajar (bimbel) selama tinggal di asrama SMA Negeri 5 Gowa.

“Saya belajar sendiri dengan bimbingan dari guru dan juga kakak kelas di Smudama. Biasanya belajar tergantung dari mood dan waktu luang. Di hari sekolah belajar malam sedangkan di hari libur belajarnya pagi. Saya selalu usahakan untuk konsisten belajar setiap hari walaupun tidak ada lomba dalam waktu dekat. Ketika ada pengumuman tentang lomba, belajarnya lebih intens  dalam 1-2 bulan sebelum ikut lomba.”

Tak hanya menerapkan pola belajar tertentu, Nakata juga punya trik khusus dalam memahami materi pelajaran. “Ada beberapa hal yang saya anggap penting ketika belajar yaitu konsisten setiap hari, pengulangan materi, dan latihan soal. Setelah belajar satu bab, langsung kerjakan latihan soal sebanyak mungkin. Sampai konsep dari materi yang dipelajari betul-betul dipahami. Jangan hanya sekedar menghafal materi. Karena dalam lomba biasanya yang diuji adalah pemahaman konsep.” tambahnya ketika ditanya soal trik belajar.

Meski telah lulus di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin melalui jalur undangan (SNMPTN), rupanya Nakata masih bercita-cita untuk kembali sekolah di Jepang.

“Saya lahir di Jepang, tapi belum sempat merasakan suasana Jepang. Waktu itu, Ibu harus kembali ke Indonesia karena tidak tahan dengan musim dingin. Dari kecil, saya selalu bercita-cita untuk sekolah di Jepang. Karena saat kecil belum sempat merasakan suasana negara itu.”

Saat ditanya perihal pilihan jurusan kuliah, putra dr. Isra Wahid ini punya alasan sendiri. “Orang tua memberikan kebebasan penuh dalam memilih jurusan yang saya inginkan. Saya memilih jurusan kedokteran bukan karena semata-mata ingin meneruskan jejak orangtua. Tetapi karena sesuai dengan apa yang saya minati.”

Penulis : Wizz
Editor : Yati Paturusi
Gambar : Narasumber

3 thoughts on “Mengenal Ahmad Nakata Wahid, Penerima Sakura Prize 2021”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!