Panduan Dasar Tulisan IlmiahPanduan Dasar Tulisan Ilmiah

Judul Buku : Bagaimana Menulis Tesis
Penulis : Umberto Eco
Jumlah Halaman : 396 halaman
Tahun Terbit : 2020
Penerbit : IRCiSoD

Zaman sekarang, siapa yang tidak tahu karya ilmiah? Kalau pun tidak tahu, cukup mengetik “apa itu karya ilmiah” di mesin pencari gawai yang terhubung internet, dan voila! Anda akan menerima berbagai panduan dasar tulisan ilmiah.

Tetapi, menulis karya ilmiah tidaklah semudah mencari panduan dasar tulisan ilmiahnya. Bahkan, terlalu banyak informasi dan petunjuk justru cenderung membuat para penulis pemula malah semakin pusing kepala. Oleh karena itu, sebagai penulis yang tidak pemula-pemula amat di bidang karya ilmiah, saya merekomendasikan buku ini untuk dibaca.

Tua namun tetap berguna

Buku ini sebenarnya sudah sangat tua. Pertama kali terbit di Italia pada tahun 1977 dan masih terus saja dicetak ulang dalam berbagai bahasa hingga saat ini. Fakta yang menunjukkan betapa kuat substansi yang terkandung di dalamnya. Cukup kuat untuk tetap menjadi relevan di tengah-tengah perkembangan teknologi dan metode penulisan terkini.

Seperti yang dipaparkan dalam Kata Pengantar Francesco Erspamer (ya, saya menyarankan Anda untuk membaca mulai dari kata pengantarnya), kekuatan buku ini tidak terletak pada petunjuk teknis mengenai karya ilmiahnya.

Mengingat usia buku ini, Anda akan mendapati bahwa petunjuk teknisnya tergolong kuno seperti menggunakan mesin ketik dan kartu indeks. Namun, buku ini tetap bisa menjadi panduan dasar tulisan ilmiah karena apa yang diterangkan di dalamnya adalah sebuah keterampilan. Itu sebabnya, buku ini tidak menekankan pada produk akhir dari tulisan itu sendiri, tetapi proses membuat tulisannya.

Karenanya, terdapat sangkalan di awal bahwa Eco tidak menulis buku ini untuk: orang yang ingin menyelesaikan tesis dalam sebulan; orang yang hanya mengharapkan nilai yang cukup untuk sekadar lulus; atau yang hanya ingin memenuhi syarat lulus kampus. Bagi orang-orang seperti ini, beliau menyarankan untuk sekalian menempuh jalur pragmatis yang kebanyakan ilegal ketimbang repot-repot membaca buku karangannya.

Buku ini ditulis untuk mahasiswa yang berkomitmen untuk mengerjakan tulisan dengan sungguh-sungguh meski punya berbagai keterbatasan. Demi menghasilkan sebuah karya yang dapat memberikan kepuasan intelektual yang kelak akan berguna bagi masa depannya sebagai seorang sarjana.

Setidaknya ada tiga manfaat dari menjalani proses menulis dengan benar yang diterangkan Eco dalam bukunya:
1. Penulisan riset yang benar akan menjadi fondasi bagi proyek riset yang lebih luas di masa depan.
2. Mengembangkan berbagai keahlian profesional seperti kemampuan mengolah informasi, mengatur ide dan data, sekaligus bekerja dengan metode.
3. Melatih ingatan karena proses penulisan akan secara alamiah melatih otak untuk menyimpan, menganalisis dan menarik kesimpulan.

Pencerahan-pencerahan di dalamnya

Beberapa pencerahan yang saya temukan dalam buku ini:

1. Arti riset ilmiah. Pertama, riset harus fokus pada objek yang spesifik, didefinisikan sedemikian rupa agar orang lain juga dapat mengenalinya. Kedua, riset harus menyatakan hal-hal yang belum dikatakan tentang objek itu, atau merevisi hal-hal yang sudah dikatakan dengan perspektif berbeda. Ketiga, riset harus bermanfaat bagi orang lain. Terakhir, riset perlu menyediakan elemen-elemen untuk memverifikasi atau membuktikan kekeliruan hipotesis yang disajikan. Dengan dengan demikian, dapat menjadi fondasi bagi riset selanjutnya di masa depan.

2. Pentingnya mengidentifikasi sumber primer dan sekunder. Hal ini disebabkan karena sebuah tesis mempelajari suatu objek dengan menggunakan instrumen-instrumen yang spesifik. Maka, penelitian tentang:

“Pemikiran Ekonomi Adam Smith”
“Sumber-Sumber Pemikiran Ekonomi Adam Smith”
“Interpretasi Pakar tentang Pemikiran Ekonomi Adam Smith”

akan memiliki sumber primer dan sekunder yang berbeda meski sekilas topiknya terlihat mirip.

3. Bahwa kunci keberhasilan riset terletak pada pengorganisasian. Karenanya, seorang mahasiswa yang ingin memulai perjalanan menulis tesis harus mulai membiasakan dirinya untuk mengorganisasikan pikiran dan perangkat penelitiannya. Dalam buku ini Eco memberi panduan pendokumentasian pustaka, kartu indeks, dan rencana kerja dalam penulisan tesis. Meski terlihat usang, prinsip yang terkandung di dalamnya tetap dapat kita terapkan dengan menggunakan aplikasi-aplikasi terkini pada gawai yang digunakan.

4. Pentingnya memiliki kerendahan hati akademik. Menurut Eco, “ide-ide terbaik kadang tidak datang dari para penulis utama.” Karena itu, penting bagi seorang mahasiswa untuk tetap memelihara kerendahan hati. Hanya dengan demikian pikirannya akan tetap terjaga dari bias yang tercipta akibat kesombongan dan perasaan puas diri yang terlalu dini.

5. Namun demikian, berkaitan dengan riset yang dikerjakannya, seorang mahasiswa juga harus memiliki kebanggaan akademik. Menurut Eco, ini penting karena “Andalah yang paling ahli ketika membicarakan tentang isi tesis Anda.”

6. Terakhir, Eco memberikan analogi yang menarik tentang menulis tesis. Menurutnya, menulis tesis itu seperti memasak makanan lezat untuk diri sendiri: seharusnya tidak ada bagiannya yang terbuang dan prosesnya menyenangkan.

Mudahan-mudahan beberapa pencerahan ini bisa menjadi penguat dorongan kepada para pembaca yang ingin memulai perjalanan menulis karya ilmiahnya. Buku ini sangat direkomendasikan terutama bagi para calon sarjana di bidang ilmu humaniora, bidang kepakaran Umberto Eco.

Tetapi, tidak berarti bidang ilmu yang lain kemudian jadi tidak bisa menerapkan isi buku ini. Mengingat Eco mengajarkan “cara,” para calon sarjana di bidang eksakta pun kemungkinan besar akan dapat menerapkankannya pada topik keilmuannya.

Semoga semakin banyak yang membaca dan menerapkannya, semakin banyak pula orang yang dapat memahami betapa menyenangkannya menulis karya ilmiah. Selamat tinggal pusing kepala karena karya ilmiah!

Penulis : Faudzan Farhana
Editor : Irfani Sakinah
Gambar : Sololibri

CATATAN :
Voila = Menunjukkan hasil seolah-olah karena sihir
Substansi = Watak yang sebenarnya dari sesuatu; isi; pokok; inti
Ilmiah = Secara ilmu pengetahuan
Tesis = Karangan ilmiah yang ditulis untuk mendapatkan gelar kesarjanaan pada suatu universitas (perguruan tinggi)
Pragmatis = Bersifat praktis dan berguna bagi umum
Hipotesis = Sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan

One thought on “Panduan Dasar Tulisan Ilmiah”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!