Kehilangan tak kenal waktu.
Ia hadir kapan saja, sering di saat kita tidak siap.
Kehilangan tak kenal tempat, hadir di mana saja.
Tak terhitung seberapa jauh jarak kita dengan yang meninggalkan.
Kehilangan tak kenal belas kasih.
Tak peduli meski hati punya 1.000 mengapa.
Ia unik seperti kenangan, yang juga tak peduli.
Kenangan atas orang terkasih bisa hadir kapan saja di tengah tawa, memaksa tangis.
Kenangan bisa hadir tanpa melihat sedang di keramaiankah, atau tidak.
Kenangan tak peduli detik kita selanjutnya, saat ia menunjukkan dirinya.
Kenangan seolah berkata, “Ada aku di sini, yang akan membawamu kembali mengingat.”
Aku ingin kuat, memeluk kenangan.
Hingga tawa terselip di tengah tangis.
Hingga 1.000 tanya menjadi paham.
Hingga doa kembali melantun.
Aku ingin kuat memeluk kenangan.
Hingga ia tak lagi menyakiti, namun menguatkanku.
Baca juga : Knowing Me Knowing You
Penulis & Ilustrasi : Yati
Editor : Uli’ Why
[…] Baca juga : Memeluk Kenangan […]