Seorang peniru di dunia ini tidak hanya ada satu
Seringnya bahkan tidak merasa malu
Sebab meski terang-terangan meniru
Banyak yang sama-sama tahu
Anehnya, kaum peniru juga biasanya kaum yang rajin bekerja
Tidak kurang usahanya
Entah untuk menutupi kekurangan orisinalitasnya
Atau percaya, “kalau sering diulang maka menjadi milik saya”
Lupa, bahwa dalam kesibukannya mengklaim apa yang bukan haknya
Waktu yang Tuhan berikan hanya untuknya, menjadi sia-sia
Seharusnya bisa dia pakai untuk berpikir dan mencipta
Tapi dia memilih untuk meniru saja
Sepintas terlihat lebih mudah
Tapi, nyatanya sama capeknya
Berpikir dan mencipta butuh waktu lama
Terus menerus membohongi diri juga sama menghabiskan waktunya
Sekeras-kerasnya usaha peniru
Orisinalitas dan kepemilikan atas idenya semu
Mendompleng ide orang, lalu melaju mengaku-ngaku
Justru menegaskan pembeda antara ide yang asli dan palsu
Ada beda yang jelas
Hasilnya jelas akan berbeda
Coba beranikan diri untuk membedakan
Lalu lepaslah dari kutukan
Penulis: Faudzan Farhana
Editor: Irfani Sakinah
Ilustrasi: Yati Paturusi
Gambar: Canva