Cita-cita boleh berubah, tapi usahanya harus tetap sama. Dulu pengen jadi pengusaha, sekarang “engineer” di depan mata.
***
Muhammad Qinan Rasyadi, pemuda asal Makassar kelahiran 2006 ini baru saja lulus SMA. Dalam acara penamatan siswa yang digelar secara hybrid di Ruang Saji Maccini Baji, Kompleks SMAN 5 Gowa (Smudama) pada Rabu (22/05/2024), Qinan diganjar penghargaan Sakura Prize.
Sakura Prize adalah penghargaan tahunan berupa plakat dan beasiswa tunai dari alumni Smudama Jepang. Serupa dengan Sakura Prize tahun 2022 dan 2023, tahun ini pun beasiswanya Rp. 3.000.000.
Awalnya berseragam putih abu-abu, Qinan harus menjalani sekolah online selama satu semester di tengah pandemi Covid-19. Baru pada Januari 2022, ia masuk asrama Smudama.
Sekolah offline rupanya membuat Qinan makin giat belajar. Sejumlah prestasi berhasil ditorehkan selama menjadi siswa Smudama. Ia juga turut mewakili Sulawesi Selatan dalam ajang olimpiade sains tingkat nasional pada tahun 2022 dan 2023, di bidang Kimia.
“Saya suka Kimia karena kita bisa tahu sebab akibat suatu peristiwa. Dari skala yang paling kecil (atom), yang menjadi penyusun seluruh benda di dunia ini.” tutur Qinan.
Meski begitu, penggemar buku Harun Yahya ini mengaku jika bagian tersulit dari Kimia adalah menghafal setiap nama dan mekanisme reaksi Kimia, teori Mekanika Kuantum, dan penurunan rumus menggunakan Kalkulus.
Selain Kimia, Qinan juga gemar pelajaran Matematika. “Saya lebih banyak suka menghitung daripada menghafal sesuatu,” ujarnya.
Kegemarannya pada pelajaran Kimia, menghantarkan alumni SMPN 1 Sungguminasa ini memilih jurusan Teknik Material dan Metalurgi.
“Saya yakin Teknik Metalurgi adalah salah satu jurusan yang paling banyak dibutuhkan di masa yang akan datang. Jurusan ini selaras dengan pengolahan proses hasil tambang.”
Qinan sendiri dinyatakan lulus SNBP (jalur undangan) di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya.
Saat ditanyai cita-cita masa kecil, rupanya ia dulu ingin jadi pengusaha.
“Saya bercita-cita ingin jadi pengusaha bisnis perumahan. Tapi setelah SMA saya ingin jadi engineer. Perjalanan menuju SMA, saya tertarik dengan alat-alat dan teknologi canggih di luar negeri.”
Qinan mengaku jika Aflah Fikri Mahmud menjadi inspirasinya selama di Smudama. Qinan adalah alumni Smudama angkatan 26 dan Aflah alumni angkatan 22.
“Kak Aflah banyak membagikan pengalamannya yang menginspirasi saya. Banyak yang saya dapatkan dari public speaking-nya. Ia juga salah satu mahasiswa berprestasi di kampusnya.”
Sebagai penutup, Qinan pun menyampaikan pesan untuk adik-adik kelasnya.
“Gunakan masa SMA untuk belajar dan mencoba banyak hal. Gunakan waktu sebaik-baiknya mencari dan mendalami kemampuan diri. Jangan pikir dulu permasalahan hati terutama mengenai cinta. Fokus meraih masa depan dan berteman dengan orang-orang yang menunjukkan pada kebaikan.”
Baca juga : Athirah Fatin – Kedisiplinan Torehkan Prestasi Gemilang
Penulis : Uli’ Why
Editor : Zakkiy
Gambar : Narasumber
*Don’t copy anything without permission or citing your source.