Judul Buku : Tubuh, Pedoman Bagi Penghuni
Judul Asli : The Body, A Guide For Occupants
Penulis : Bill Bryson
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-602-06-5229-0
Jumlah Halaman : 461
Saya tidak sengaja menemukan buku ini di pojok salah satu toko buku terkemuka. Sekilas buku ini berisi tentang dunia medis dan kedokteran. Namun, The Guardian menyebut penulisnya sebagai salah satu praktisi sastra terbaik berdasarkan standar apapun yang ada sekarang.
Pengantar ini memunculkan keingintahuan lebih jauh yang kemudian memicu saya membuka bab pertama tentang cara membangun manusia. Bab pembuka yang luar biasa menggambarkan tubuh manusia yang akhirnya mendorong saya berdiri di antrean kasir.
Bill Robson membuka dengan pernyataan bahwa kita masih jauh dari mengetahui apa yang ada dalam tubuh kita. Ciptaan paling canggih dengan sistem kerja yang sangat rumit. Kita belum mengetahui secara pasti kenapa ada rongga di kepala yang disebut sinus.
Tak ada yang tahu kenapa asma terjadi dan bagaimana menyembuhkannya. Ilmu pengetahuan masih sangat jauh untuk dapat menjelaskan bagaimana tentara pelindung atau sistem imun di tubuh bekerja. Bahkan, belum ada yang mampu menguraikan, kenapa ada tentara pelindung yang malah menyerang tubuh yang dilindungi (autoimun).
Lebih jauh, belum ada yang dapat memaparkan secara pasti kenapa cegukan terjadi dan bagaimana menyembuhkannya secara medis.
Selain hal-hal yang kita belum ketahui, para ahli telah menemukan betapa canggihnya sistem yang bekerja dalam tubuh. Selama kehidupan manusia, jantung bekerja seperti mengangkat beban yang setara 1 ton dan setinggi 240 kilometer.
Panjang pembuluh darah dalam tubuh manusia kira-kira sepanjang 40.000 kilometer. Tubuh juga menghasilan 1,5 liter air liur perhari. Di dalamnya terdapat zat yang 6 kali lebih kuat dibandingkan morfin.
Otak manusia adalah salah satu benda paling luar biasa di muka bumi. Benda kenyal ini mampu menyimpan informasi sebesar 200 eksabyte. Setara dengan seluruh konten digital saat ini.
Bahkan, sepotong korteks otak sebesar satu milimeter, kira-kira seukuran sebutir pasir dapat memuat 2000 terrabyte informasi.
Kapasitas ini mampu menyimpan seluruh film yang pernah dibuat termasuk trailernya. Hal yang membuat benda ini semakin luar biasa adalah kandungannya terdiri dari 80% air, beratnya hanya 2% dari tubuh manusia.
Walau demikian, otak menggunakan 20% energi yang kita hasilkan. Bahkan bayi menggunakan 65 % energinya untuk pertumbuhan otak, salah satu alasan kenapa bayi tidur terus.
Tidak ada yang sederhana di otak, orang bisa percaya bahwa ia sudah mati dan tidak bisa diyakinkan bahwa ia masih hidup (delusi cotard). Yang lain merasa orang-orang di sekitarnya palsu (sindrom capgras). Bahkan ada orang buta yang tidak percaya kalau ia buta (sindrom anton-babinski).
Penciuman manusia juga tak kalah hebat bahkan disebut sebagai misteri. Salah satunya karena manusia kadang mencium bau dengan cara yang berbeda. Ada yang mampu mencium bau pesing. Sementara yang lain mencium baunya seperti kayu cendana. Sepertiga yang lain bahkan tidak mencium baunya sama sekali.
Selain penciuman, indra perasa adalah bagian penting dari tubuh manusia yang belum banyak diketahui. Ketidaktahuan ini memunculkan hoax terbesar sepanjang sejarah, salah satunya zona perasa pada lidah.
Hoax ini membagi rasa manis di ujung lidah, rasa asam di samping dan rasa pahit di pangkal atau belakang lidah. Hal ini banyak dipelajari di berbagai buku sekolah, bahkan menjadi referensi dalam kedokteran yang ternyata bermula dari salah penerjemahan sebuah jurnal.
Dalam perkembangan umat manusia, Bill Robson memaparkan bahwa sperma tidak mengandung mitokondria (sumber tenaga pada sel manusia). Sehingga semua informasi mitokondria diteruskan dari generasi ke generasi melalui ibu saja.
Manusia yang hidup saat ini adalah satu keturunan mitokondria dari seorang perempuan yang hidup di Afrika sekitar 200.000 tahun yang lalu. Hal inilah yang memunculkan penamaan hawa mitokondria yang dapat diartikan sebagai ibu umat manusia.
Buku luar biasa ini telah disusun dengan sangat sistematis dan ilmiah serta diramu dengan rangkaian kalimat yang indah. Hal ini membuat materinya mudah dicerna dan dibaca oleh masyarakat meski tanpa latar belakang pendidikan medis.
Saya pribadi tidak setuju dengan ide evolusi yang selalu diulang-ulang penulis di berbagai bab.
Penulis sendiri sebenarnya tanpa sadar sudah memaparkan bukti bahwa evolusi pada manusia tidak ada ketika memaparkan tentang bergerak. “Tak ada kera yang dapat dilatih berjalan seperti manusia, karena mereka didorong struktur tulang untuk melangkah lebih lebar secara tak efisien,” tulisnya.
Pemaparan penulis terkait hawa mitokondria juga menjadi bukti bahwa sumber kehidupan sel berasal dari Hawa, bukan dari proses evolusi kera dari jutaan tahun yang lalu.
Di bagian akhir, penulis menutup dengan membahas tentang penuaaan. Proses yang pasti terjadi pada semua makhluk hidup. Yang harus dicermati bahwa sel-sel puncak memiliki batas pembelahan kemudian mati.
Gagasan antioksidan untuk mengentikan penuaan adalah tipuan masif untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan suplement. Hal ini menunjukkan bahwa kita memang sudah didesain sedemikian rupa untuk mati.
Penulis : Efie K.
Editor & Ilustrasi : Uli’ Why
Gambar : britannica